Metode Double Declining Balance (DDB) untuk Penyusutan Aset

From InfiniteERP Wiki
Revision as of 12:57, 16 November 2024 by Wikiadmin (talk | contribs) (Perhitungan)
Jump to: navigation, search

Metode Double Declining Balance (DDB) untuk Penyusutan Aset

Pendahuluan

Metode Double Declining Balance (DDB) adalah salah satu metode penyusutan aset tetap yang menggunakan tingkat penyusutan yang lebih tinggi pada awal masa manfaat aset. Metode ini cocok untuk aset yang kehilangan nilai lebih cepat di awal penggunaannya, seperti perangkat elektronik atau kendaraan.

Dalam metode ini, penyusutan dihitung dengan persentase tetap dari nilai buku (book value) aset yang tersisa setiap tahun, sehingga menghasilkan angka depresiasi yang lebih besar di awal masa manfaat dan semakin kecil seiring waktu.

Rumus Dasar DDB

Rumus dasar untuk menghitung depresiasi tahunan menggunakan metode DDB adalah:

 Depresiasi Tahunan = Nilai Buku Awal × Tingkat Depresiasi

Tingkat depresiasi dihitung sebagai:

 Tingkat Depresiasi = 2 × Tingkat Penyusutan Garis Lurus
 Dengan:
 Tingkat Penyusutan Garis Lurus = 100% ÷ Masa Manfaat

Jika menghitung bulanan, maka depresiasi tahunan dibagi 12:

 Depresiasi Bulanan = Depresiasi Tahunan ÷ 12

Metode 1: Depresiasi Tetap Per Bulan

Pada metode ini, persentase penyusutan diterapkan secara tetap setiap bulan sepanjang masa manfaat aset, tanpa memperbarui perhitungan pada awal tahun baru.

Contoh Kasus

  • Harga Perolehan: IDR 7.700.000
  • Masa Manfaat: 4 tahun
  • Tingkat Depresiasi: 50% per tahun
  • Tanggal Perolehan: 15 Juli 2024

Perhitungan

1. Hitung Tingkat Depresiasi Bulanan:

Tingkat Depresiasi Bulanan = 50% : 12 = 4,167% per bulan


2. Hitung Depresiasi Bulanan untuk Setiap Bulan:

  Depresiasi dihitung berdasarkan nilai buku yang tersisa setiap bulan. Nilai buku diperbarui dengan mengurangkan depresiasi bulan sebelumnya.

Tabel Penyusutan

Tahun Bulan Nilai Buku Awal (IDR) Depresiasi Bulanan (IDR) Nilai Buku Akhir (IDR)
2024 Juli 7.700.000 320.833 7.379.167
2024 Agustus 7.379.167 306.597 7.072.570
2024 September 7.072.570 294.697 6.777.873
2024 Oktober 6.777.873 282.411 6.495.462
2024 November 6.495.462 270.644 6.224.818
2024 Desember 6.224.818 259.367 5.965.451
  • Perhitungan serupa diterapkan untuk tahun-tahun berikutnya.*

Metode 2: Pembaruan Tahunan

Pada metode ini, tingkat depresiasi diterapkan ulang setiap awal tahun berdasarkan nilai buku awal tahun tersebut. Ini menghasilkan angka depresiasi bulanan yang berubah setiap tahunnya.

Contoh Kasus

- Harga Perolehan: IDR 7.700.000 - Masa Manfaat: 4 tahun - Tingkat Depresiasi: 50% per tahun - Tanggal Perolehan: 15 Juli 2024

Perhitungan

1. Tahun Pertama (2024):

  - Nilai Buku Awal: IDR 7.700.000
  - Depresiasi Tahunan: 7.700.000 x 50% = 3.850.000
  - Depresiasi Bulanan: 3.850.000 x 12 = 320.833

2. Tahun Kedua (2025):

  - Nilai Buku Awal: 7.700.000 - 3.850.000 = 3.850.000
  - Depresiasi Tahunan: 3.850.000 x 50% = 1.925.000
  - Depresiasi Bulanan: 1.925.000 : 12 = 160.417

3. Tahun Ketiga (2026):

  - Nilai Buku Awal: 3.850.000 - 1.925.000 = 1.925.000
  - Depresiasi Tahunan: 1.925.000 x 50% = 962.500
  - Depresiasi Bulanan: 962.500 : 12 = 80.208

Tabel Penyusutan

Tahun Bulan Nilai Buku Awal (IDR) Depresiasi Bulanan (IDR) Nilai Buku Akhir (IDR)
2024 Juli 7.700.000 320.833 7.379.167
2024 Agustus 7.700.000 320.833 7.058.333
2024 September 7.700.000 320.833 6.737.500
2025 Januari 3.850.000 160.417 3.689.583
2025 Februari 3.850.000 160.417 3.529.167
2025 Maret 3.850.000 160.417 3.368.750
  • Perhitungan dilanjutkan sampai masa manfaat berakhir.*

Kesimpulan

Kedua metode menghasilkan penyusutan yang cepat di awal masa manfaat aset. Pilihan metode tergantung pada kebutuhan pelaporan keuangan: - **Metode Tetap Per Bulan**: Cocok untuk pemantauan yang konsisten. - **Metode Pembaruan Tahunan**: Lebih umum digunakan dalam akuntansi, sesuai praktik standar.

Keduanya membantu mempercepat pengurangan nilai aset dan mencerminkan pola penggunaan yang lebih realistis.